How I Do My Savings (nabung ala mahasiswa!)

"Nabung!"

Satu kata itu udah berulang kali aku jadiin resolusi dari tahun ke tahun. Apalagi sejak masuk kuliah dan dikasih uang jajan per bulan. Tapi realisasinya nol besar hahaha! Selalu gagal dan selalu kepake lagi uangnya. :(

Sempat ngerasa kesal sama diri sendiri karena nggak bisa banget pegang uang, pasti selalu habis. Udah nyoba berbagai cara nabung tetep nggak berhasil! Sempet nyoba tips nabung yang ngikutin tanggal (jadi tanggal 1 Rp1000, tanggal 2 Rp2000, tanggal 3 Rp3000, dst) dan sempet berhasil juga tapi lalu hanya bertahan 2 bulan itupun kepake uangnya... Huft.

Nyoba lagi yang "Save Rp10.000". Kalau yang ini sistemnya tiap ada uang lembaran yang nilainya Rp10.000 langsung pisahin dan tabungin, nanti di akhir bulan di total. Tapi nggak berhasil juga karena aku butuh Rp10.000-an apalagi waktu itu masih jaman ngekost wah butuh banget tuh buat bayar delivery makanan hehehe.

Oiya, uang jajanku sendiri kecil jumlahnya dibanding uang jajan teman-temanku yang lain. Ini juga kadang aku jadiin alasan kenapa aku nggak bisa nabung. Padahal ternyata bisa loh! Dengan uang jajanku yang hanya Rp1.500.000 aku tetep bisa menuhin kebutuhan sehari-hari dan tetep bisa belanja ini itu juga. Nah, minggu ini aku bakal share ke kalian cara baru aku menabung yang bisa dibilang cukup berhasil!

Jadi, seperti yang udah aku jelasin di atas uang jajan aku yang dikirim dari orang tua itu per bulan hanya Rp1.500.000 dan saat ini aku punya gaji dari kerjaan part-time aku sejumlah dibawah Rp2.000.000 juga (tebak sendiri berapa ;p). Lalu dengan uang segitu gimana aku bisa nabung?

Pertama, kalau kalian punya kasus yang sama kaya aku dimana punya uang jajan dari orang tua tapi sebenernya punya gaji juga yang harus kalian lakuin adalah PISAHIN REKENING. Ini penting banget, nanti aku bakal jelasin kegunaannya pisahin rekening.

Contoh:
Uang dari orangtua Rp2.000.000 simpan ke rekening bank A
Uang gaji Rp2.000.000 simpan ke rekening bank B
Buat satu tabungan lagi di bank C untuk tabungan dari kedua penghasilan yang didapat

Nantinya, uang dari orangtua bakal kamu pakai untuk menuhin kebutuhan sehari-hari kaya isi pulsa, makan di kampus, jajan yang kecil-kecil, ngeprint, belanja keperluan mandi, dan lain-lain pokoknya yang sifatnya daily deh. Nah, uang gaji karena itu hasil keringat kamu sendiri maka kamu boleh pakai untuk belanja baju, kosmetik, makan-makan cantik, beli ini itu, pokoknya untuk memenuhi keinginan yang sebenernya tidak butuh amat hahaha. Gunanya misahin rekening adalah supaya kamu bisa kontrol pengeluaran lebih mudah karena terpisah dan kalau lagi nggak perlu bisa kamu tinggalin aja kartu ATM yang nggak akan dipakai.

Tapiiiiiii.... Sebelum uang dari orangtua dan uang gaji kamu habiskan seperti yang aku tulis di atas, kamu sisihkan dari masing-masing rekening untuk ditabung. Dan ingat REKENING INI JANGAN DISENTUH. Poin penting supaya istiqamah nabungnya hahaha!

Contoh:
Dari setiap uang yang didapat kamu mau sisihkan 30%.
Jadi, uang dari orangtua ditabung Rp2.000.000 x 30/100 = Rp600.000
uang gaji ditabung Rp2.000.000 x 30/100 = Rp600.000
Sehingga total tiap bulannya kamu menabung Rp1.200.000 ke bank C. Dan kamu masih punya Rp1.400.000 di rekening A dan B untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kamu.

Apakah jumlah itu cukup? Percayalah, cukup. Bahkan bisa sisa kalau kamu bijaksana. Ada banyak cara untuk hemat termasuk dengan mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat (kaya ganti dari pesan minuman rasa di cafe ke air mineral, jalan kaki ke tempat-tempat yang cukup dekat, bawa makanan dari rumah, dll) dan lama-lama itu akan jadi kebiasaan. Saat ini sendiri aku udah mulai efektif ngelakuin manajemen uang dengan cara ini dan bisa dibilang 75% works. Aku harap kamu bisa 100% ya! Selamat menabung. ;>

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Magang di Diskominfo Kota Bandung

Skincare Review: JF SULFUR OILY CARE

What Is This Lingering Feeling?